Pengiriman paket data dari komputer pengirim (source) kepada komputer penerima (destination) melalui media transmisi merupakan konsep dari jaringan komputer. Data tersebut akan dikirimkan melewati beberapa jaringan yang berbeda. Namun data tersebut akan tetap sampai pada tujuan walaupun melewati jalur yang bukan dalam satu jaringan. Kenapa itu bisa, karena komputer yang terkoneksi dijaringan harus memiliki IP Address.
Penulisan IP Address
Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit. yang terdiri dari 4 oktet masing - masing oktet adalah 8 bit yang dipisahkan dengan titik (.). Ip address ditulis dengan bilangan dan bilangan tersebut maksimum 254, contoh penulisan ip address adalah 192.168.0.1.
Subnetmask
Menentukan apakah ip address itu di kelas A, B atau C adalah subnetmask, subnetmask tersebut antara lain :
- 255.0.0.0 untuk kelas A dengan jumlah host / komputer terkoneksi 16.777.214
- 255.255.0.0 untuk kelas B dengan jumlah host terkoneksi 65.534
- 255.255.255.0 untuk kelas B yang jumlah host 254
Jika Ip Address 192.168.0.1 dan subnetmask 255.255.255.0 berarti ip address tersebut merupakan salah satu ip address pada kelas C yang berjumlah 254 ip address.
Jika ip address 172.16.0.1 subnetmask 255.255.0.0 berarti ip address tersebut merupakan salah satu ip pada kelas B yang berjumlah 65.534.
Jika ip address 10.0.0.1 subnetmask 255.0.0.0 ip address tersebut merupakan salah satu ip address pada kelas A yang berjumlah 16.777.214 ip address.
Ip address itu digunakan untuk pengalamatan host yang terkoneksi pada jaringan, ibarat rumah ip address adalah alamat dari rumah. Kalau alamat rumah memiliki nama jalan dan nomor rumah, nah pada ip address juga seperti itu. Ip address terdiri dari Alamat Network dan Alamat Host, kembali lagi dengan kelas ip address.
Subnetmask 255.255.255.0
jika dikonversikan kebilangan biner = 11111111.11111111.1111111.00000000
- Biner 1 merupakan pengalamatan Network Id dan
- Biner 0 pengalamatan Host Id
Jadi Jika Ip Address adalah 192.168.0.1 maka alamat networknya adalah 192.168.0 dan alamat hostnya adalah 1.
Subnetmask 255.255.0.0
Jika dikonversikan kebilangan biner = 11111111.11111111.00000000.00000000
- Biner 1 merupakan pengalamatan Network Id
- Biner 0 merupakan pengalamatan Host Id
Contoh : Ip Address 172.16.0.1 maka alamat networknya adalah 172.16 dan alamat hostnya adalah 0.1
Subnetmask 255.0.0.0
Jika dikonversikan kebilangan biner = 11111111.00000000.00000000.00000000
- Biner 1 merupakan pengalamatan Network Id
- Biner 0 merupakan pengalamatan Host Id
Contoh : Ip Address 10.0.0.1 maka alamat networknya adalah 10 dan alamat hostnya adalah 0.0.1
Nah sekarang kita bisa mengetahui perbedaan jumlah host pada kelas A, B dan C.
- Kelas A konversi biner subnetmask nya adalah 11111111.00000000.00000000.00000000 karena 8 biner 1 nya adalah Network Id, maka 24 Jumlah 0 merupakan jumlah host. jadi jumlah host dengan subnetmask ini adalah 2^24 = 16.777.216
- Kelas B konversi biner subnetmask nya adalah 11111111.11111111.00000000.00000000 karena 16 biner 1 nya adalah Network Id, maka 16 Jumlah 0 merupakan jumlah host. jadi jumlah host dengan subnetmask ini adalah 2^16 = 65.536
- Kelas C konversi biner subnetmask nya adalah 11111111.11111111.00000000.00000000 karena 24 biner 1 nya adalah Network Id, maka 8 Jumlah 0 merupakan jumlah host. jadi jumlah host dengan subnetmask ini adalah 2^8 = 256
Loh kok tidak sesuai jumlah hostnya pada penjelasan subnetmask diatas..untuk jawabannya nanti kita lanjutkan pada tulisan berikutnya tentang subnetting..😄